Saturday 29 April 2017

Kode Etik SEO

Kode Etik SEO atau Search Engine Optimizer

kode etik seo

Untuk itu diperlukan pemahaman mengenai kode etik SEO agar para pengguna internet mengetahui teknik SEO yang benar.Berikut kode etik SEO yang dikembangkan Bruce Clay:

a) Praktisi SEO dilarang untuk menggunakan teknik dan prosedur terlarang yang membahayakan dan mengakibatkan website klien dihilangkan dari indeks search engine dan direktori.

b) Praktisi SEO dilarang menggunakan teknik SEO yang dengan sengaja melanggar aturan yang ditetapkan oleh search engine dan direktori. Jika aturan yang digunakan oleh search engine dan direktori berubah, maka konsultan SEO wajib mematuhi perubahan tersebut.

c) Praktisi SEO dilarang menggunakan teknik SEO yang dengan sengaja menyesatkan dan merugikan informasi yang dimiliki klien demi mencapai target pengunjung sebanyak-banyaknya. Misalnya: menggunakan keyword yang tidak sesuai dengan informasi yang terdapat pada website klien.

d) Praktisi SEO dilarang menggunakan teknik SEO yang dengan sengaja melanggar hukum. Misalnya, melanggar hak cipta, merek dagang, servicemark, atau undang-undang yang berkaitan dengan spam.

e) Praktisi SEO dilarang menggunakan teknik SEO yang dengan sengaja membohongi isi dari website klien. Misalnya, menambahkan halaman-halaman yang isinya berbeda dengan isi website.

f) Praktisi SEO dilarang mengatasnamakan pekerjaan orang lain tanpa izin sebelumnya dari pihak lain. Hal ini termasuk mengambil pekerjaan dari orang lain secara keseluruhan atau sebagian dan mewakili pekerjaan ini sebagai miliknya. lain.

g) Praktisi SEO dilarang menyajikan informasi diri atau perusahaan yang salah menyangkut kemampuan, pendidikan, pelatihan, pengalaman, sertifikat dan grup
afiliasi. Semua infomasi harus didasarkan pada data-data yang benar. Misalnya berkaitan dengan portofolio.

h) Praktisi SEO dilarang terlibat dalam konflik kepentingan yang lebih mendahulukan salah satu klien demi keuntungan pribadi. Misalnya: praktisi SEO menerima dua klien dengan keyword yang sama harus berada di urutan teratas. Praktisi SEO ternyata lebih mendahulukan salah satu klien. Hal seperti ini tidak diperkenankan dalam dunia SEO.



i) Praktisi SEO dilarang untuk memberikan harapan dan janti yang tidak realistis pada klien, misalnya menjanjikan bahwa web klien akan berada di urutan nomor 1, padahal dari segi kompetisi sangatlah sulit.

j) Praktisi SEO wajib melindungi kerahasiaan informasi khusus klien.

k) Semua SEO praktisi akan bekerja dengan kemampuan terbaik untuk meningkatkan atau mempertahankan peringkat situs klien. Klien membayar biaya kontrak kepada praktisi SEO untuk mendapatkan dan mempertahankan penempatan mesin pencari. Praktisi SEO wajib memanfaatkan dan memungkinkan teknologi dan metodologi untuk meningkatkan dan mempertahankan peringkat bagi klien. Dalam menghadapi pergeseran teknologi mesin pencari, kompetisi, dan kebutuhan situs web klien.
Previous Post
Next Post

0 comments: